Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kegiatan 8.5 Jelaskan Struktur Teks Drama Berikut Bersama Kelompokmu


Kegiatan 8.5 Jelaskan Struktur Teks Drama Berikut Bersama Kelompokmu

kegiatan 8.5 a.jelaskan struktur teks drama berikut bersama kelompokmu

Daftar Isi

1. kegiatan 8.5 a.jelaskan struktur teks drama berikut bersama kelompokmu


Struktur Teks Drama
Berikut adalah 3 struktur yang membangun sebuah teks drama:

Prolog (adegan pembukaan).Dialog (percakapan).Epilog (adegan akhir atau penutup).

Unsur-Unsur Drama

Alur, merupakan rangkaian alur terjadinya drama.Amanat, pesan nasihat yang terkandung dalam cerita drama.Tokoh, pelaku yang memerankan seorang tokoh dalam cerita. Penokohan adalah penggambaran watak setiap tokoh. Ada tiga macam tokoh: (1) protagonis tokoh yang meampilkan kebaikan, (2) Antagonis tokoh jahat atau tokoh penentang kebaikan, (3) Tirtagonis tokoh pendukung protagonis.Tema, adalah ide pokok cerita (gagasan).Latar, merupakan tempat dan waktu terjadinya peristiwa dalam drama.Aneka sarana kesastraan dan kedramaan yang mendukung penampilan pelaku dalam suatu drama, misalnya tata panggung dan tata rias

2. kegiatan 8.5 A.jelaskan struktur teks drama berikut bersama kelompokmu. tunjukkan bagian-bagiannya secara sistematis,yang meliputi prolog,orientasi,komplikasi,resolusi,dan epilognya. simpulkanlah tentang lengkap-tidaknya bagian-bagiaanya itu! struktur teks drama kutipan teks/penjelasan



Struktur Naskah DramaDrama dibangun atas beberapa unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik merupakan unsur yang membangun sebuah karya sastra yang berasal dari dalam karya sastra itu sendiri.

Sebelum menulis naskah drama ada beberapa hal yang sebaiknya dipahami terlebih dahulu yaitu struktur yang membangun naskah drama. Menurut Herman J. wALUYO, struktur drama tersebut meliputi:
Plot/alur. Plot atau kerangka cerita, yaitu jalinan cerita atau kerangka cerita awal hingga akhir yang merupakan jalinan konflik antara dua tokoh atau lebih yang saling berlawanan.Penokohan dan perwatakan. Penokohan erat hubungannya dengan perwatakan. Penokohan merupakan susunan tokoh-tokoh yang berperan dalam drama. Tokoh-tokoh itu selanjutnya akan dijelaskan keadaan fisik dan psikisnya sehingga akan memiliki watak atau karakter yang berbeda-beda.Dialog(percakapan). Ciri khas naskah drama adalah naskahnya berbentuk percakapan atau dialog. Dialog dalam naskah drama berupa ragam bahasa yang komunikatif sebagai tiruan bahasa sehari-hari bukan ragam bahasa tulis.Setting (tempat, waktu dan sarana). Setting disebut juga latar cerita yaitu penggambaran waktu, tempat, dan suasana terjadinya sebuah cerita.Tema (dasar cerita). Tema merupakan gagasan pokok yang mendasari sebuah cerita dalam drama. Tema dikembangkan melalui alur dramatik dalam plot melalui tokoh-tokoh antagonis dan protogonis dengan perwatakan yang berlawanan sehingga memungkinkan munculnya konflik diantara keduanya.Amanat atau pesan pengarang. Pesan dalam sebuah drama dapat tersirat dan tersurat. Pembaca yang jeli akan mampu mencari pesan yang terkandung dalam naskah drama. Pesan dapat disampaikan melalui percakapan antartokoh atau perilaku setiap tokoh.Petunjuk teknis/teks samping. Dalam naskah drama diperlukan petunjuk teknis atau teks samping yang sangat diperlukan apabila naskah drama itu dipentaskan. Petunjuk itu berguna untuk petunjuk teknis tokoh, waktu, suasana, pentas, suara, musik, keluar masuk tokoh, keras lemahnya dialog, warna suara, dan sebagainya.

Semoga bermanfaat. Terima kasih


3. Kegiatan 8.5 Drama menantiA. Jelaskan struktur teks drama berikut bersama kelompokmu. Tunjukkan bagianbagiannya secara sistematis, yang meliputi prolog, orientasi, komplikasiresolusi, dan epilognya. Simpulkanlah tentang lengkap-tidaknya bagianbagiannya itu!Struktur Teks DramaKutipan Teks/Penjelasan1. Prolog2. Orientasi3. Komplikasi4. Resolusi5. Epilog​


Jawaban:

1) Prolog => Biasanya Prolog ini disebut juga bagian pembuka. Pembuka ini dapat berupa narasi yang dibacakan oleh narator apabila drama ini dipentaskan nantinya.

2) DIalog => Biasanya Dialog ini berupa percakapan antara beberapa tokoh.

Dialog sendiri mempunyai struktur sendiri, diantaranya antara lain adalah

a) Orientasi => Bagian awal permasalahan, kejadian awal kenapa konflik bisa muncul. Atau juga dimulai dengan memperkenalkan suasana sekitar.

b) Konflik => Bagian puncak dimana merupakan bagian pusatnya dari permasalahan yang ada

c) Resolusi => Akhir yang sering kali diasumsikan sebagai bagian dimana setelah konflik dijelaskan disini apa yang selanjutnya terjadi pada tokoh tersebut.

3) Epilog => Bagian Epilog disebut juga penutup atau akhir. Narator akan memberikan narasi kembali berkenaan dengan amanat cerita drama tersebut biasanya.

Penjelasan:


4. kegiatan 8.5tolong bantu


Drama merupakan menirukan tindakan sehari-hari yang ditampilkan. Menurut KBBI, drama adalah persatuan sejumlah prosa pembentuk kehidupan melalui perilaku dan ekspresi.  

Pembahasan

Unsur-Unsur Drama

Tema Teks

Tema adalah inti pembahasan drama yang menjadi penggambaran keseluruhan cerita. Tema tertulis secara tersirat ataupun secara tidak langsung pada drama. Tema mengungkapkan keseluruhan isis drama.

Amanat Teks

Amanat adalah pesan kebaikan dari penulis untuk dilaksanakan pembaca. Amanat dapat bersifat tersurat atau secara langsung, dan ada pula yang tersirat atau secara tidak langsung.

Alur

Alur adalah jalan cerita sebagai penghubungan sebab dan akibat terjadinya suatu peristiwa.

a) Perkenalan

Perkenalan adalah tahap awal perkenalan para tokoh dan sifatnya.

b) Konflik (Awal permasalahan)

Konflik adalah tahap awal sebuah permasalahan antar tokoh.

c) Klimaks (Puncak masalah)

Klimaks adalah puncak sebuah konflik/masalah.

d) Antiklimaks (Awal penyelesaian)

Antiklimaks adalah penyelesaian konflik pertama yang terjadi oada suatu drama atau cerita.

e) Penyelesaian

Penyelesaian merupakan tahap akhir, berupa kebahagiaan, atau kesedihan pada drama.

Penokohan

Tokoh merupakan pemeran dalam sebuah drama.

a) Berdasarkan Sisi Keterlibatan Tokoh

Tokoh sentral (utama) : Merupakan tokoh yang utama dalam drama.Tokoh bawahan : Merupakan tokoh yang tidak berpengaruh besar, tapi terlibat dalam pengembangan alur. Tokoh latar (pembantu) : Merupakan tokoh yang tidak membantu alur, hanya melengkapi drama.

b) Berdasarkan Watak Penokohan

Tokoh Antagonis : Tokoh yang bersifat baik Tokoh protagonis : Tokoh yang bersifat jahat Dialog

Bagian dialog terdiri dari orientasi (awal masalah), komplikasi (puncak sebuah masalah), dan resolusi (penyelesaian masalah).

a) Orientasi

Orientasi merupakan pengenalan bagian awal cerita berupa konflik atau masalah yang terjadi.

b) Komplikasi

Komplikasi terdapat pada bagian tengah drama, dan memuncaknya sebuah konflik.

c) Resolusi

Resolusi merupakan penutupan cerita berupa penyelesaian konflik yang terjadi dalam drama.

Latar

Latar merupakan penulisan berupa suatu tempat, waktu atau suasana yang ada dalam drama.

Latar tempat : Merupakan tempat terjadinya suatu peristiwa dalam drama Latar waktu : Merupakan waktu terjadinya suatu peristiwa dalam drama Latar suasana : Merupakan suasana yang terjadi dalam drama Epilog

Epilog adalah penutup cerita. Berisi pesan atau amanat.

Penyelesaian

Kegiatan 8.5

A. Jelaskan struktur teks drama berikut bersama kelompokmu. Tunjukkan bagian-bagiannya  secara sistematis, yang meliputi prolog, orientasi, komplikasi, resolusi, dan epilognya. Simpulkanlah tentang lengkap-tidaknya bagian- bagiannya itu!

Prolog  

Pagi-pagi, suasana di kelas IX SMP Sambo Indah cukup ramai. Bermacam-macam

tingkah kegiatan mereka. Ada yang mengobrol, ada yang membaca buku. Ada pula yang keluar masuk kelas.

Orientasi

Siang hari. Anak-anak SMP Sambo Indah pulang sekolah, Inka mendatangi Arga.

Hari berikutnya, sewaktu istirahat pertama.

Di perjalanan, hari sudah siang. Inka dan Gendis berjalan kaki pulang sekolah. Tiba-tiba di belakang mereka terdengar bunyi bel sepeda berdering-dering.

Komplikasi  

Inka : ”Arga, kenapa sih kamu selalu usil? Kenapa kamu selalu mengejek

aku? Memangnya kamu suka kalau diejek?” (cemberut)

Agra : (Tertawa-tawa) ”Aduh…maaf deh! Kamu marah ya, In?”

Inka : ”Iya dong. habis…kamu nakal. Kamu memang sengaja mengejek

aku kan, biar anak-anak sekelas menertawakan aku.”

Agra : ”Wah…jangan marah dong, aku kan cuma bercanda. Eh, katanya

marah itu bisa menghambat pertumbuhan gigi, nanti kamu

giginya dua terus, hahaha…”

Agra : (Duduk tidak jauh dari Gendis) ”Dis, nama kamu kok

bagus sih. mengeja nama Gendis itu gimana?”

Gendis : ”Apa sih, kamu mau mengganggu lagi, ya? Beraninya cuma

sama anak perempuan.”

Agra : ”Aku kan cuma bertanya, mengeja nama Gendis itu gimana.

Masak gitu aja marah.”

Gendis : ”Memangnya kenapa sih? (Curiga) Gendis ya mengejanya

G-E-N-D-I-S dong!”

Agra : ”Haaa…kamu itu gimana sih Dis. Udah SMP kok belum

bisa mengeja nama sendiri dengan benar. Gendis itu

mengejanya G-E-M-B-U-L. Itu kayak pamannya Bobo,

hahaha….”

Resolusi  

Agra : (Bicara sendiri) ”Ternyata kalau aku nggak nakal, sahabatku

tambah banyak,” pikir Arga. ”Ternyata juga, punya banyak sahabat itu menyenangkan. Kalau mereka ulang tahun kan aku jadi sering ditraktir, hihihi….”

Epilog  

Agra betul-betul menepati janjinya. Sejak kejadian itu, ia tak pernah mengganggu teman-temannya lagi. Arga pun jadi punya banyak sahabat, termasuk Inka dan Gendis. Mereka sering mengerjakan PR dan belajar bersama.

Kesimpulan

Struktur teks drama dalam drama di atas cukup lengkap.

Pelajari Lebih Lanjut Fungsi dialog dalam drama : brainly.co.id/tugas/22428948 Aturan dalam menulis langkah drama : brainly.co.id/tugas/22641685 Detil Jawaban

Mapel : Bahasa Indonesia

Kelas : VIII

Bab : 1

Materi : Drama-Drama Kehidupan

Kode Kategorisasi : 8.8.1

Kata Kunci : Drama, Kegiatan 8.5

≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡

#OptiTeamCompetition

5. Structur alur drama kegiatan 8.5 yg B Tolong dijawab hari ini dikumpul


Jawaban:

Alur, merupakan rangkaian peristiwa dan konflik yang menggerakkan jalan cerita. Alur drama mencakup bagian-bagian pengenalan cerita, konflik awal, perkembangan konflik, penyelesaian.

Penjelasan:


6. Bahasa indonesian. Kegiatan 8.5


Jawaban:

bro maksud lu apaan bruh


7. kegiatan 8.5 A. jelaskan struktur teks drama berikut ini bersama kelompok mu. tunjukkan bagian-bagiannya secara sistematis, yang meliputi prolog, orientasi, komplikasi, resolusi, dan epilognya. simpulkanlan tentang lenkap tidaknya bagian-bagian itu


Teks drama adalah sebuah teks yang digunakan untuk membangun sebuah seni pertunjukan drama dengan memuat pembicaraan serta interaksi para tokoh, berikut penjelasan perihal situasi yang hendaknya dibangun dalam sebuah karya pertunjukan drama.

Pembahasan

Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk membabak sebuah teks drama ke dalam struktur penyusunnya. Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.

Babak I

PROLOG

Pagi-pagi, suasana di kelas IX SMP Sambo Indah cukup ramai. Bermacammacam  tingkah kegiatan mereka. Ada yang mengobrol, ada yang membaca buku.

Ada pula yang keluar masuk kelas.

DIALOG

ORIENTASI

Cahyo : ”Ssst….Bu Indati datang!” (Para siswa segera beranjak duduk di tempatnya masing-masing)

Bu Indati : ”Selamat pagi, Anak-anak!” (ramah)

Anak-anak : ”Selamat pagi, Buuuuuu!” (kompak).

Bu Indati : ”Anak-anak, kemarin Ibu memberikan tugas Bahasa Indonesia membuat pantun, semua sudah mengerjakan?”

Anak-anak : ”Sudah Bu.”

Bu Indati : ”Arga, kamu sudah membuat pantun?”

Agra : ”Sudah dong Bu.”

Bu Indati : ”Coba kamu bacakan untuk teman-temanmu.”

Agra : (tersenyum nakal)

”Jalan ke hutan melihat salak,

Ada pula pohon-pohon tua

Ayam jantan terbahak-bahak

Lihat Inka giginya dua”

Anak-anal : (Tertawa terbahak-bahak).

KOMPLIKASI

Inka : (Cemberut, melotot pada Agra)

RESOLUSI

Bu Indati : ”Arga, kamu nggak boleh seperti itu sama temannya.” (Agak

kesal) Kekurangan orang lain itu bukan untuk ditertawakan.

Coba kamu buat pantun yang lain.”

Agra : ”Iya Bu!” (masih tersenyum-senyum).

Babak II

PROLOG

Siang hari. Anak-anak SMP Sambo Indah pulang sekolah, Inka mendatangi

Arga.

DIALOG

ORIENTASI

Inka : ”Arga, kenapa sih kamu selalu usil? Kenapa kamu selalu mengejek

aku? Memangnya kamu suka kalau diejek?” (cemberut)

Agra : (Tertawa-tawa) ”Aduh…maaf deh! Kamu marah ya, In?”

Inka : ”Iya dong. habis…kamu nakal. Kamu memang sengaja mengejek

aku kan, biar anak-anak sekelas menertawakan aku.”

Agra : ”Wah…jangan marah dong, aku kan cuma bercanda. Eh, katanya

marah itu bisa menghambat pertumbuhan gigi, nanti kamu

giginya dua terus, hahaha…”

Danto : (Tertawa). ”Iya, Kak. Nanti ayam jago menertawakan kamu

terus!”

KOMPLIKASI

Inka : ”Huh! kalian jahat! (Berteriak) Aku nggak ngomong lagi sama

kalian!” (Pergi)

RESOLUSI

Gendis : (Menghampiri Inka) ”Sudahlah In, nggak usah dipikirkan. Arga

kan memang usil dan nakal. Nanti kalau kita marah, dia malah

tambah senang. Kita diamkan saja anak itu.

Babak III

PROLOG

Hari berikutnya, sewaktu istirahat pertama.

DIALOG

ORIENTASI

Agra : (Duduk tidak jauh dari Gendis) ”Dis, nama kamu kok

bagus sih. mengeja nama Gendis itu gimana?”

KOMPLIKASI

Gendis : ”Apa sih, kamu mau mengganggu lagi, ya? Beraninya cuma

sama anak perempuan.”

Agra : ”Aku kan cuma bertanya, mengeja nama Gendis itu gimana.

Masak gitu aja marah.”

Gendis : ”Memangnya kenapa sih? (Curiga) Gendis ya mengejanya

G-E-N-D-I-S dong!”

Agra : ”Haaa…kamu itu gimana sih Dis. Udah SMP kok belum

bisa mengeja nama sendiri dengan benar. Gendis itu

mengejanya G-E-M-B-U-L. Itu kayak pamannya Bobo,

hahaha….”

Teman-teman Agra : (tertawa)

RESOLUSI

Gendis : ”Arga, kamu selalu begitu! Bisa nggak sih, sehari tanpa

berbuat nakal? Lagi pula kamu cuma berani mengganggu

anak perempuan. Dasar!” (Marah dan meninggalkan Agra).

Babak IV

PROLOG

Di perjalanan, hari sudah siang. Inka dan Gendis berjalan kaki pulang

sekolah. Tiba-tiba di belakang mereka terdengar bunyi bel sepeda berderingdering.

DIALOG

ORIENTASI

Agra : (Di atas sepeda) ”Hoi…minggir…minggir…. Pangeran Arga

yang ganteng ini mau lewat. Rakyat jelata diharap minggir.”

Inka &Gendis : (Menoleh sebal)

KOMPLIKASI

Agra : (Tertawa-tawa dan…. gubrak terjatuh) ”Aduuuuh!”

Inka : ”Rasakan kamu! (Berteriak) Makanya kalau naik sepeda itu

lihat depan.”

Gendis : “Iya! Makanya kalau sama anak perempuan jangan suka

nakal. Sekarang kamu kena batunya.”

Agra : (Meringis kesakitan) ”Aduh…tolong, dong. Aku nggak bisa

bangun nih?”

Inka : ”Apa-apaan ditolong. Dia kan suka menganggu kita kita.

Biar tahu rasa sekarang. Lagi pula, paling dia cuma purapura.

Nanti kita dikerjain lagi.”

Agra : ”Aduh…aku nggak pura-pura. Kakiku sakit sekali. (Merintih)

Aku janji nggak akan ngerjain kalian lagi.”

Inka : (Menjadi merasa kasihan pada Agra) ”Ditolong yuk, Dis.”

Gendis : ”Tapi…”

RESOLUSI

Inka : ”Sudahlah, kita kan nggak boleh dendam sama orang lain.

Bagaimanapun, Arga kan teman kita juga.”

Gendis : (Mengangguk dan mendekati Arga).

Inka : ”Apanya yang sakit, Ga?”

Agra : ”Aduh…kakiku sakit sekali. Aku nggak kuat berdiri nih.”

Inka : ”Gini aja Dis, kamu ke sekolah cari Pak Yan yang jaga sekolah. Pak Yan kan punya motor. Nanti Arga biar diantar

...

SIMPULAN:

TEKS DRAMA TERSEBUT KEHILANGAN STRUKTUR EPILOG SEHINGGA BERPOTENSI MENIMBULKAN CERITA YANG TERKESAN MENGGANTUNG DI BAGIAN AKHIR.

Pelajari lebih lanjut

Pada materi ini, kamu dapat belajar tentang teks drama:

brainly.co.id/tugas/10936409

Detil jawaban

Kelas: IX

Mata pelajaran: Bahasa Indonesia

Bab: Bab 10 - Drama

Kode kategori: 9.1.10

Kata kunci: kegiatan, struktur, teks, teks drama, prolog, dialog, epilog, orientasi, komplikasi, resolusi


8. Tolong jelaskan kegiatan 8.5 bagian B


Jawaban:

btw mau nanya ni Kelas berapa?


9. kegiatan 8.5 A. jelaskan struktur teks drama berikut ini bersama kelompok mu. tunjukkan bagian-bagiannya secara sistematis, yang meliputi prolog, orientasi, komplikasi, resolusi, dan epilognya. simpulkanlan tentang lenkap tidaknya bagian-bagian itu


Drama adalah sebuah seni pertunjukan yang menampilkan suatu karya sastra dalam bentuk visual sehingga dapat dinikmati seluruh unsur intrinsiknya oleh masyarakat, berkat pemeranan para aktor dan aktris yang terlibat.

Pembahasan

Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk membabak sebuah teks drama ke dalam struktur penyusunnya dan membuat simpulan. Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.

Babak I

PROLOG

Pagi-pagi, suasana di kelas IX SMP Sambo Indah cukup ramai. Bermacammacam  tingkah kegiatan mereka. Ada yang mengobrol, ada yang membaca buku.

Ada pula yang keluar masuk kelas.

DIALOG

ORIENTASI

Cahyo : ”Ssst….Bu Indati datang!” (Para siswa segera beranjak duduk di tempatnya masing-masing)

Bu Indati : ”Selamat pagi, Anak-anak!” (ramah)

Anak-anak : ”Selamat pagi, Buuuuuu!” (kompak).

Bu Indati : ”Anak-anak, kemarin Ibu memberikan tugas Bahasa Indonesia membuat pantun, semua sudah mengerjakan?”

Anak-anak : ”Sudah Bu.”

Bu Indati : ”Arga, kamu sudah membuat pantun?”

Agra : ”Sudah dong Bu.”

Bu Indati : ”Coba kamu bacakan untuk teman-temanmu.”

Agra : (tersenyum nakal)

”Jalan ke hutan melihat salak,

Ada pula pohon-pohon tua

Ayam jantan terbahak-bahak

Lihat Inka giginya dua”

Anak-anal : (Tertawa terbahak-bahak).

KOMPLIKASI

Inka : (Cemberut, melotot pada Agra)

RESOLUSI

Bu Indati : ”Arga, kamu nggak boleh seperti itu sama temannya.” (Agak

kesal) Kekurangan orang lain itu bukan untuk ditertawakan.

Coba kamu buat pantun yang lain.”

Agra : ”Iya Bu!” (masih tersenyum-senyum).

Babak II

PROLOG

Siang hari. Anak-anak SMP Sambo Indah pulang sekolah, Inka mendatangi

Arga.

DIALOG

ORIENTASI

Inka : ”Arga, kenapa sih kamu selalu usil? Kenapa kamu selalu mengejek

aku? Memangnya kamu suka kalau diejek?” (cemberut)

Agra : (Tertawa-tawa) ”Aduh…maaf deh! Kamu marah ya, In?”

Inka : ”Iya dong. habis…kamu nakal. Kamu memang sengaja mengejek

aku kan, biar anak-anak sekelas menertawakan aku.”

Agra : ”Wah…jangan marah dong, aku kan cuma bercanda. Eh, katanya

marah itu bisa menghambat pertumbuhan gigi, nanti kamu

giginya dua terus, hahaha…”

Danto : (Tertawa). ”Iya, Kak. Nanti ayam jago menertawakan kamu

terus!”

KOMPLIKASI

Inka : ”Huh! kalian jahat! (Berteriak) Aku nggak ngomong lagi sama

kalian!” (Pergi)

RESOLUSI

Gendis : (Menghampiri Inka) ”Sudahlah In, nggak usah dipikirkan. Arga

kan memang usil dan nakal. Nanti kalau kita marah, dia malah

tambah senang. Kita diamkan saja anak itu.

Babak III

PROLOG

Hari berikutnya, sewaktu istirahat pertama.

DIALOG

ORIENTASI

Agra : (Duduk tidak jauh dari Gendis) ”Dis, nama kamu kok

bagus sih. mengeja nama Gendis itu gimana?”

KOMPLIKASI

Gendis : ”Apa sih, kamu mau mengganggu lagi, ya? Beraninya cuma

sama anak perempuan.”

Agra : ”Aku kan cuma bertanya, mengeja nama Gendis itu gimana.

Masak gitu aja marah.”

Gendis : ”Memangnya kenapa sih? (Curiga) Gendis ya mengejanya

G-E-N-D-I-S dong!”

Agra : ”Haaa…kamu itu gimana sih Dis. Udah SMP kok belum

bisa mengeja nama sendiri dengan benar. Gendis itu

mengejanya G-E-M-B-U-L. Itu kayak pamannya Bobo,

hahaha….”

Teman-teman Agra : (tertawa)

RESOLUSI

Gendis : ”Arga, kamu selalu begitu! Bisa nggak sih, sehari tanpa

berbuat nakal? Lagi pula kamu cuma berani mengganggu

anak perempuan. Dasar!” (Marah dan meninggalkan Agra).

Babak IV

PROLOG

Di perjalanan, hari sudah siang. Inka dan Gendis berjalan kaki pulang

sekolah. Tiba-tiba di belakang mereka terdengar bunyi bel sepeda berderingdering.

DIALOG

ORIENTASI

Agra : (Di atas sepeda) ”Hoi…minggir…minggir…. Pangeran Arga

yang ganteng ini mau lewat. Rakyat jelata diharap minggir.”

Inka &Gendis : (Menoleh sebal)

KOMPLIKASI

Agra : (Tertawa-tawa dan…. gubrak terjatuh) ”Aduuuuh!”

Inka : ”Rasakan kamu! (Berteriak) Makanya kalau naik sepeda itu

lihat depan.”

Gendis : “Iya! Makanya kalau sama anak perempuan jangan suka

nakal. Sekarang kamu kena batunya.”

Agra : (Meringis kesakitan) ”Aduh…tolong, dong. Aku nggak bisa

bangun nih?”

Inka : ”Apa-apaan ditolong. Dia kan suka menganggu kita kita.

Biar tahu rasa sekarang. Lagi pula, paling dia cuma purapura.

Nanti kita dikerjain lagi.”

Agra : ”Aduh…aku nggak pura-pura. Kakiku sakit sekali. (Merintih)

Aku janji nggak akan ngerjain kalian lagi.”

Inka : (Menjadi merasa kasihan pada Agra) ”Ditolong yuk, Dis.”

Gendis : ”Tapi…”

RESOLUSI

Inka : ”Sudahlah, kita kan nggak boleh dendam sama orang lain.

Bagaimanapun, Arga kan teman kita juga.”

Gendis : (Mengangguk dan mendekati Arga).

Inka : ”Apanya yang sakit, Ga?”

Agra : ”Aduh…kakiku sakit sekali. Aku nggak kuat berdiri nih.”

Inka : ”Gini aja Dis, kamu ke sekolah cari Pak Yan yang jaga sekolah. Pak Yan kan punya motor. Nanti Arga biar diantar

...

SIMPULAN:

TEKS DRAMA TERSEBUT TIDAK MEMILIKI STRUKTUR YANG LENGKAP KARENA TERBAGI ATAS BEBERAPA BABAK.

Pelajari lebih lanjut

Pada materi ini, kamu dapat belajar tentang teks drama:

brainly.co.id/tugas/10936409

Detil jawaban

Kelas: IX

Mata pelajaran: Bahasa Indonesia

Bab; bab 10 - Drama

Kode kategori: 9.1.10

Kata kunci: drama, struktur, prolog, dialog, epilog, orientasi, komplikasi, resolusi


10. kegiatan 8.5 A. jelaskan struktur teks drama berikut ini bersama kelompok mu. tunjukkan bagian-bagiannya secara sistematis, yang meliputi prolog, orientasi, komplikasi, resolusi, dan epilognya. simpulkanlan tentang lenkap tidaknya bagian-bagian itu


Prolog, dialog, dan epilog adalah tiga struktur utama pembentuk teks drama. Prolog menyajikan wacana pembuka, dialog menyajikan interaksi dan percakapan antartokoh, sementara epilog menyajikan wacana penutup. Adapun drama merupakan sebuah karya pertunjukan yang menghadirkan sebuah karya sastra ke dalam bentuk karya yang dapat dinikmati secara visual.

Pembahasan

Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk membabak teks drama berjudul "Agra yang Nakal" ke dalam struktur penyusunnya. Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.

Babak I

PROLOG

Pagi-pagi, suasana di kelas IX SMP Sambo Indah cukup ramai. Bermacammacam  tingkah kegiatan mereka. Ada yang mengobrol, ada yang membaca buku.

Ada pula yang keluar masuk kelas.

DIALOG

ORIENTASI

Cahyo : ”Ssst….Bu Indati datang!” (Para siswa segera beranjak duduk di tempatnya masing-masing)

Bu Indati : ”Selamat pagi, Anak-anak!” (ramah)

Anak-anak : ”Selamat pagi, Buuuuuu!” (kompak).

Bu Indati : ”Anak-anak, kemarin Ibu memberikan tugas Bahasa Indonesia membuat pantun, semua sudah mengerjakan?”

Anak-anak : ”Sudah Bu.”

Bu Indati : ”Arga, kamu sudah membuat pantun?”

Agra : ”Sudah dong Bu.”

Bu Indati : ”Coba kamu bacakan untuk teman-temanmu.”

Agra : (tersenyum nakal)

”Jalan ke hutan melihat salak,

Ada pula pohon-pohon tua

Ayam jantan terbahak-bahak

Lihat Inka giginya dua”

Anak-anal : (Tertawa terbahak-bahak).

KOMPLIKASI

Inka : (Cemberut, melotot pada Agra)

RESOLUSI

Bu Indati : ”Arga, kamu nggak boleh seperti itu sama temannya.” (Agak

kesal) Kekurangan orang lain itu bukan untuk ditertawakan.

Coba kamu buat pantun yang lain.”

Agra : ”Iya Bu!” (masih tersenyum-senyum).

Babak II

PROLOG

Siang hari. Anak-anak SMP Sambo Indah pulang sekolah, Inka mendatangi

Arga.

DIALOG

ORIENTASI

Inka : ”Arga, kenapa sih kamu selalu usil? Kenapa kamu selalu mengejek

aku? Memangnya kamu suka kalau diejek?” (cemberut)

Agra : (Tertawa-tawa) ”Aduh…maaf deh! Kamu marah ya, In?”

Inka : ”Iya dong. habis…kamu nakal. Kamu memang sengaja mengejek

aku kan, biar anak-anak sekelas menertawakan aku.”

Agra : ”Wah…jangan marah dong, aku kan cuma bercanda. Eh, katanya

marah itu bisa menghambat pertumbuhan gigi, nanti kamu

giginya dua terus, hahaha…”

Danto : (Tertawa). ”Iya, Kak. Nanti ayam jago menertawakan kamu

terus!”

KOMPLIKASI

Inka : ”Huh! kalian jahat! (Berteriak) Aku nggak ngomong lagi sama

kalian!” (Pergi)

RESOLUSI

Gendis : (Menghampiri Inka) ”Sudahlah In, nggak usah dipikirkan. Arga

kan memang usil dan nakal. Nanti kalau kita marah, dia malah

tambah senang. Kita diamkan saja anak itu.

Babak III

PROLOG

Hari berikutnya, sewaktu istirahat pertama.

DIALOG

ORIENTASI

Agra : (Duduk tidak jauh dari Gendis) ”Dis, nama kamu kok

bagus sih. mengeja nama Gendis itu gimana?”

KOMPLIKASI

Gendis : ”Apa sih, kamu mau mengganggu lagi, ya? Beraninya cuma

sama anak perempuan.”

Agra : ”Aku kan cuma bertanya, mengeja nama Gendis itu gimana.

Masak gitu aja marah.”

Gendis : ”Memangnya kenapa sih? (Curiga) Gendis ya mengejanya

G-E-N-D-I-S dong!”

Agra : ”Haaa…kamu itu gimana sih Dis. Udah SMP kok belum

bisa mengeja nama sendiri dengan benar. Gendis itu

mengejanya G-E-M-B-U-L. Itu kayak pamannya Bobo,

hahaha….”

Teman-teman Agra : (tertawa)

RESOLUSI

Gendis : ”Arga, kamu selalu begitu! Bisa nggak sih, sehari tanpa

berbuat nakal? Lagi pula kamu cuma berani mengganggu

anak perempuan. Dasar!” (Marah dan meninggalkan Agra).

Babak IV

PROLOG

Di perjalanan, hari sudah siang. Inka dan Gendis berjalan kaki pulang

sekolah. Tiba-tiba di belakang mereka terdengar bunyi bel sepeda berderingdering.

DIALOG

ORIENTASI

Agra : (Di atas sepeda) ”Hoi…minggir…minggir…. Pangeran Arga

yang ganteng ini mau lewat. Rakyat jelata diharap minggir.”

Inka &Gendis : (Menoleh sebal)

KOMPLIKASI

Agra : (Tertawa-tawa dan…. gubrak terjatuh) ”Aduuuuh!”

Inka : ”Rasakan kamu! (Berteriak) Makanya kalau naik sepeda itu

lihat depan.”

Gendis : “Iya! Makanya kalau sama anak perempuan jangan suka

nakal. Sekarang kamu kena batunya.”

Agra : (Meringis kesakitan) ”Aduh…tolong, dong. Aku nggak bisa

bangun nih?”

Inka : ”Apa-apaan ditolong. Dia kan suka menganggu kita kita.

Biar tahu rasa sekarang. Lagi pula, paling dia cuma purapura.

Nanti kita dikerjain lagi.”

Agra : ”Aduh…aku nggak pura-pura. Kakiku sakit sekali. (Merintih)

Aku janji nggak akan ngerjain kalian lagi.”

Inka : (Menjadi merasa kasihan pada Agra) ”Ditolong yuk, Dis.”

Gendis : ”Tapi…”

RESOLUSI

Inka : ”Sudahlah, kita kan nggak boleh dendam sama orang lain.

Bagaimanapun, Arga kan teman kita juga.”

Gendis : (Mengangguk dan mendekati Arga).

Inka : ”Apanya yang sakit, Ga?”

Agra : ”Aduh…kakiku sakit sekali. Aku nggak kuat berdiri nih.”

Inka : ”Gini aja Dis, kamu ke sekolah cari Pak Yan yang jaga sekolah. Pak Yan kan punya motor. Nanti Arga biar diantar

...

SIMPULAN:

TEKS DRAMA TERSEBUT TIDAK MEMILIKI STRUKTUR YANG LENGKAP KARENA TERBAGI ATAS BEBERAPA BABAK.

Pelajari lebih lanjut

Pada materi ini, kamu dapat belajar tentang teks drama:

brainly.co.id/tugas/10936409

Detil jawaban

Kelas: IX

Mata pelajaran: Bahasa Indonesia

Bab: Bab 10 - Drama

Kode kategori: 9.1.10

Kata kunci: drama, struktur, teks, agra yang nakal


11. Kegiatan 8.5 A.Jelaskan struktur teks drama berikut bersama kelompokmu.Tunjukukkan bagian bagiannya secara sistematis,yang meliputi prolog, orientasi, komplikasi, resolusi,dan epilognya.Simpulkanlah tentang lengkap tidaknya bagian bagiannya itu!


Teks drama adalah sebuah teks yang menyajikan interaksi antartokoh yang terdapat dalam sebuah drama, informasi panggung, serta suasana yang harus tercapai dalam sebuah pementarasan drama. Untuk mencapai tujuan ini, sebuah teks drama dibagi ke dalam tiga bagian besar yaitu prolog, dialog, dan epilog, Adapun dialog dibagi lebih lanjut ke dalam orientasi, komplikasi, dan resolusi.

Pembahasan

Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk membabak teks drama "Agra yang Nakal" ke dalam struktur penyusunnya. Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.

Babak I

PROLOG

Pagi-pagi, suasana di kelas IX SMP Sambo Indah cukup ramai. Bermacammacam  tingkah kegiatan mereka. Ada yang mengobrol, ada yang membaca buku.

Ada pula yang keluar masuk kelas.

DIALOG

ORIENTASI

Cahyo : ”Ssst….Bu Indati datang!” (Para siswa segera beranjak duduk di tempatnya masing-masing)

Bu Indati : ”Selamat pagi, Anak-anak!” (ramah)

Anak-anak : ”Selamat pagi, Buuuuuu!” (kompak).

Bu Indati : ”Anak-anak, kemarin Ibu memberikan tugas Bahasa Indonesia membuat pantun, semua sudah mengerjakan?”

Anak-anak : ”Sudah Bu.”

Bu Indati : ”Arga, kamu sudah membuat pantun?”

Agra : ”Sudah dong Bu.”

Bu Indati : ”Coba kamu bacakan untuk teman-temanmu.”

Agra : (tersenyum nakal)

”Jalan ke hutan melihat salak,

Ada pula pohon-pohon tua

Ayam jantan terbahak-bahak

Lihat Inka giginya dua”

Anak-anal : (Tertawa terbahak-bahak).

KOMPLIKASI

Inka : (Cemberut, melotot pada Agra)

RESOLUSI

Bu Indati : ”Arga, kamu nggak boleh seperti itu sama temannya.” (Agak

kesal) Kekurangan orang lain itu bukan untuk ditertawakan.

Coba kamu buat pantun yang lain.”

Agra : ”Iya Bu!” (masih tersenyum-senyum).

Babak II

PROLOG

Siang hari. Anak-anak SMP Sambo Indah pulang sekolah, Inka mendatangi

Arga.

DIALOG

ORIENTASI

Inka : ”Arga, kenapa sih kamu selalu usil? Kenapa kamu selalu mengejek

aku? Memangnya kamu suka kalau diejek?” (cemberut)

Agra : (Tertawa-tawa) ”Aduh…maaf deh! Kamu marah ya, In?”

Inka : ”Iya dong. habis…kamu nakal. Kamu memang sengaja mengejek

aku kan, biar anak-anak sekelas menertawakan aku.”

Agra : ”Wah…jangan marah dong, aku kan cuma bercanda. Eh, katanya

marah itu bisa menghambat pertumbuhan gigi, nanti kamu

giginya dua terus, hahaha…”

Danto : (Tertawa). ”Iya, Kak. Nanti ayam jago menertawakan kamu

terus!”

KOMPLIKASI

Inka : ”Huh! kalian jahat! (Berteriak) Aku nggak ngomong lagi sama

kalian!” (Pergi)

RESOLUSI

Gendis : (Menghampiri Inka) ”Sudahlah In, nggak usah dipikirkan. Arga

kan memang usil dan nakal. Nanti kalau kita marah, dia malah

tambah senang. Kita diamkan saja anak itu.

Babak III

PROLOG

Hari berikutnya, sewaktu istirahat pertama.

DIALOG

ORIENTASI

Agra : (Duduk tidak jauh dari Gendis) ”Dis, nama kamu kok

bagus sih. mengeja nama Gendis itu gimana?”

KOMPLIKASI

Gendis : ”Apa sih, kamu mau mengganggu lagi, ya? Beraninya cuma

sama anak perempuan.”

Agra : ”Aku kan cuma bertanya, mengeja nama Gendis itu gimana.

Masak gitu aja marah.”

Gendis : ”Memangnya kenapa sih? (Curiga) Gendis ya mengejanya

G-E-N-D-I-S dong!”

Agra : ”Haaa…kamu itu gimana sih Dis. Udah SMP kok belum

bisa mengeja nama sendiri dengan benar. Gendis itu

mengejanya G-E-M-B-U-L. Itu kayak pamannya Bobo,

hahaha….”

Teman-teman Agra : (tertawa)

RESOLUSI

Gendis : ”Arga, kamu selalu begitu! Bisa nggak sih, sehari tanpa

berbuat nakal? Lagi pula kamu cuma berani mengganggu

anak perempuan. Dasar!” (Marah dan meninggalkan Agra).

Babak IV

PROLOG

Di perjalanan, hari sudah siang. Inka dan Gendis berjalan kaki pulang

sekolah. Tiba-tiba di belakang mereka terdengar bunyi bel sepeda berderingdering.

DIALOG

ORIENTASI

Agra : (Di atas sepeda) ”Hoi…minggir…minggir…. Pangeran Arga

yang ganteng ini mau lewat. Rakyat jelata diharap minggir.”

Inka &Gendis : (Menoleh sebal)

KOMPLIKASI

Agra : (Tertawa-tawa dan…. gubrak terjatuh) ”Aduuuuh!”

Inka : ”Rasakan kamu! (Berteriak) Makanya kalau naik sepeda itu

lihat depan.”

Gendis : “Iya! Makanya kalau sama anak perempuan jangan suka

nakal. Sekarang kamu kena batunya.”

Agra : (Meringis kesakitan) ”Aduh…tolong, dong. Aku nggak bisa

bangun nih?”

Inka : ”Apa-apaan ditolong. Dia kan suka menganggu kita kita.

Biar tahu rasa sekarang. Lagi pula, paling dia cuma purapura.

Nanti kita dikerjain lagi.”

Agra : ”Aduh…aku nggak pura-pura. Kakiku sakit sekali. (Merintih)

Aku janji nggak akan ngerjain kalian lagi.”

Inka : (Menjadi merasa kasihan pada Agra) ”Ditolong yuk, Dis.”

Gendis : ”Tapi…”

RESOLUSI

Inka : ”Sudahlah, kita kan nggak boleh dendam sama orang lain.

Bagaimanapun, Arga kan teman kita juga.”

Gendis : (Mengangguk dan mendekati Arga).

Inka : ”Apanya yang sakit, Ga?”

...

SIMPULAN:

TEKS DRAMA TERSEBUT TIDAK MEMILIKI STRUKTUR YANG LENGKAP KARENA TERBAGI ATAS BEBERAPA BABAK.

Pelajari lebih lanjut

Pada materi ini, kamu dapat belajar tentang teks drama:

brainly.co.id/tugas/10936409

Detil jawaban

Kelas: IX

Mata pelajaran: Bahasa Indonesia

Bab: Bab 10 - Drama

Kode kategori: 9.1.10

Kata kunci: prolog, dialog, epilog, orientasi, komplikasi, resolusi, struktur, teks drama


12. TOLONG LAH BESOK DIKUMPUL KEGIATAN 8.5​


Prolog, orientasi, komplikasi, resolusi, dan epilog adalah struktur-struktur penyusun naskah drama. Dalam Bahasa Indonesia, naskah drama dapat kita artikan sebagai suatu teks atau naskah yang digunakan sebagai dasar atau panduan dilakonkannya sebuah pertunjukan drama. Hal ini dimungkinkan karena sebuah naskah drama tidak hanya mencakup dialog atau interaksi antartokoh, melainkan turut mencakup latar dan suasana yang harus dibangun selama pementasan.

Pembahasan

Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk menyajikan drama "Kena Batunya" ke dalam struktur penyusunnya. Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.

Babak I

PROLOG

Pagi-pagi, suasana di kelas IX SMP Sambo Indah cukup ramai. Bermacammacam  tingkah kegiatan mereka. Ada yang mengobrol, ada yang membaca buku.

Ada pula yang keluar masuk kelas.

DIALOG

ORIENTASI

Cahyo : ”Ssst….Bu Indati datang!” (Para siswa segera beranjak duduk di tempatnya masing-masing)

Bu Indati : ”Selamat pagi, Anak-anak!” (ramah)

Anak-anak : ”Selamat pagi, Buuuuuu!” (kompak).

Bu Indati : ”Anak-anak, kemarin Ibu memberikan tugas Bahasa Indonesia membuat pantun, semua sudah mengerjakan?”

Anak-anak : ”Sudah Bu.”

Bu Indati : ”Arga, kamu sudah membuat pantun?”

Agra : ”Sudah dong Bu.”

Bu Indati : ”Coba kamu bacakan untuk teman-temanmu.”

Agra : (tersenyum nakal)

”Jalan ke hutan melihat salak,

Ada pula pohon-pohon tua

Ayam jantan terbahak-bahak

Lihat Inka giginya dua”

Anak-anal : (Tertawa terbahak-bahak).

KOMPLIKASI

Inka : (Cemberut, melotot pada Agra)

RESOLUSI

Bu Indati : ”Arga, kamu nggak boleh seperti itu sama temannya.” (Agak kesal) Kekurangan orang lain itu bukan untuk ditertawakan. Coba kamu buat pantun yang lain.”

Agra : ”Iya Bu!” (masih tersenyum-senyum).

Babak II

PROLOG

Siang hari. Anak-anak SMP Sambo Indah pulang sekolah, Inka mendatangiArga.

DIALOG

ORIENTASI

Inka : ”Arga, kenapa sih kamu selalu usil? Kenapa kamu selalu mengejek aku? Memangnya kamu suka kalau diejek?” (cemberut)

Agra : (Tertawa-tawa) ”Aduh…maaf deh! Kamu marah ya, In?”

Inka : ”Iya dong. habis…kamu nakal. Kamu memang sengaja mengejek aku kan, biar anak-anak sekelas menertawakan aku.”

Agra : ”Wah…jangan marah dong, aku kan cuma bercanda. Eh, katanya marah itu bisa menghambat pertumbuhan gigi, nanti kamu giginya dua terus, hahaha…”

Danto : (Tertawa). ”Iya, Kak. Nanti ayam jago menertawakan kamu terus!”

KOMPLIKASI

Inka : ”Huh! kalian jahat! (Berteriak) Aku nggak ngomong lagi sama kalian!” (Pergi)

RESOLUSI

Gendis : (Menghampiri Inka) ”Sudahlah In, nggak usah dipikirkan. Arga kan memang usil dan nakal. Nanti kalau kita marah, dia malah tambah senang. Kita diamkan saja anak itu.

Babak III

PROLOG

Hari berikutnya, sewaktu istirahat pertama.

DIALOG

ORIENTASI

Agra : (Duduk tidak jauh dari Gendis) ”Dis, nama kamu kok bagus sih. mengeja nama Gendis itu gimana?”

KOMPLIKASI

Gendis : ”Apa sih, kamu mau mengganggu lagi, ya? Beraninya cuma sama anak perempuan.”

Agra : ”Aku kan cuma bertanya, mengeja nama Gendis itu gimana. Masak gitu aja marah.”

Gendis : ”Memangnya kenapa sih? (Curiga) Gendis ya mengejanya G-E-N-D-I-S dong!”

Agra : ”Haaa…kamu itu gimana sih Dis. Udah SMP kok belum bisa mengeja nama sendiri dengan benar. Gendis itu mengejanya G-E-M-B-U-L. Itu kayak pamannya Bobo, hahaha….”

Teman-teman Agra : (tertawa)

RESOLUSI

Gendis : ”Arga, kamu selalu begitu! Bisa nggak sih, sehari tanpa berbuat nakal? Lagi pula kamu cuma berani mengganggu anak perempuan. Dasar!” (Marah dan meninggalkan Agra).

Babak IV

PROLOG

Di perjalanan, hari sudah siang. Inka dan Gendis berjalan kaki pulang sekolah. Tiba-tiba di belakang mereka terdengar bunyi bel sepeda berdering-dering.

DIALOG

ORIENTASI

Agra : (Di atas sepeda) ”Hoi…minggir…minggir…. Pangeran Arga yang ganteng ini mau lewat. Rakyat jelata diharap minggir.”

Inka &Gendis : (Menoleh sebal)

KOMPLIKASI

Agra : (Tertawa-tawa dan…. gubrak terjatuh) ”Aduuuuh!”

Inka : ”Rasakan kamu! (Berteriak) Makanya kalau naik sepeda itu lihat depan.”

Gendis : “Iya! Makanya kalau sama anak perempuan jangan suka nakal. Sekarang kamu kena batunya.”

Agra : (Meringis kesakitan) ”Aduh…tolong, dong. Aku nggak bisa bangun nih?”

...

RESOLUSI

Inka : ”Sudahlah, kita kan nggak boleh dendam sama orang lain. Bagaimanapun, Arga kan teman kita juga.”

Gendis : (Mengangguk dan mendekati Arga).

Inka : ”Apanya yang sakit, Ga?”

Agra : ”Aduh…kakiku sakit sekali. Aku nggak kuat berdiri nih.”

Inka : ”Gini aja Dis, kamu ke sekolah cari Pak Yan yang jaga sekolah. Pak Yan kan punya motor. Nanti Arga biar diantar

...

SIMPULAN:

TEKS DRAMA TERSEBUT KEHILANGAN STRUKTUR EPILOG SEHINGGA BERPOTENSI MENIMBULKAN CERITA YANG TERKESAN MENGGANTUNG DI BAGIAN AKHIR.

Pelajari lebih lanjut

Pada materi ini, kamu dapat belajar tentang teks drama:

brainly.co.id/tugas/10936409

Detil jawaban

Kelas: IX

Mata pelajaran: Bahasa Indonesia

Bab: Bab 10 - Drama

Kode kategori: 9.1.10

Kata kunci: naskah, drama, struktur, prolog, dialog, epilog, resolusi, komplikasi, orientasi


13. kegiatan 8.5 A. jelaskan struktur teks drama berikut ini bersama kelompok mu. tunjukkan bagian-bagiannya secara sistematis, yang meliputi prolog, orientasi, komplikasi, resolusi, dan epilognya. simpulkanlan tentang lenkap tidaknya bagian-bagian itu


Prolog, dialog, dan epilog adalah tiga struktur utama yang membangun sebuah teks drama. Prolog menyajikan wacana pem8uka lakon, dialog menyajikan interaksi antartokoh dalam drama, sementara epilog menyajikan wacana penutup lakon.

Pembahasan

Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk membabak teks drama "Agra yang Nakal" ke dalam struktur penyusunnya. Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.

Babak I

PROLOG

Pagi-pagi, suasana di kelas IX SMP Sambo Indah cukup ramai. Bermacam-macam  tingkah kegiatan mereka. Ada yang mengobrol, ada yang membaca buku. Ada pula yang keluar masuk kelas.

DIALOG

ORIENTASI

Cahyo : ”Ssst….Bu Indati datang!” (Para siswa segera beranjak duduk di tempatnya masing-masing)

Bu Indati : ”Selamat pagi, Anak-anak!” (ramah)

Anak-anak : ”Selamat pagi, Buuuuuu!” (kompak).

Bu Indati : ”Anak-anak, kemarin Ibu memberikan tugas Bahasa Indonesia membuat pantun, semua sudah mengerjakan?”

Anak-anak : ”Sudah Bu.”

Bu Indati : ”Arga, kamu sudah membuat pantun?”

Agra : ”Sudah dong Bu.”

Bu Indati : ”Coba kamu bacakan untuk teman-temanmu.”

Agra : (tersenyum nakal)

”Jalan ke hutan melihat salak,

Ada pula pohon-pohon tua

Ayam jantan terbahak-bahak

Lihat Inka giginya dua”

Anak-anal : (Tertawa terbahak-bahak).

KOMPLIKASI

Inka : (Cemberut, melotot pada Agra)

RESOLUSI

Bu Indati : ”Arga, kamu nggak boleh seperti itu sama temannya.” (Agak kesal) Kekurangan orang lain itu bukan untuk ditertawakan. Coba kamu buat pantun yang lain.”

Agra : ”Iya Bu!” (masih tersenyum-senyum).

Babak II

PROLOG

Siang hari. Anak-anak SMP Sambo Indah pulang sekolah, Inka mendatangi Arga.

DIALOG

ORIENTASI

Inka : ”Arga, kenapa sih kamu selalu usil? Kenapa kamu selalu mengejek aku? Memangnya kamu suka kalau diejek?” (cemberut)

Agra : (Tertawa-tawa) ”Aduh…maaf deh! Kamu marah ya, In?”

Inka : ”Iya dong. habis…kamu nakal. Kamu memang sengaja mengejek aku kan, biar anak-anak sekelas menertawakan aku.”

Agra : ”Wah…jangan marah dong, aku kan cuma bercanda. Eh, katanya marah itu bisa menghambat pertumbuhan gigi, nanti kamu giginya dua terus, hahaha…”

Danto : (Tertawa). ”Iya, Kak. Nanti ayam jago menertawakan kamu terus!”

KOMPLIKASI

Inka : ”Huh! kalian jahat! (Berteriak) Aku nggak ngomong lagi sama kalian!” (Pergi)

RESOLUSI

Gendis : (Menghampiri Inka) ”Sudahlah In, nggak usah dipikirkan. Arga kan memang usil dan nakal. Nanti kalau kita marah, dia malah tambah senang. Kita diamkan saja anak itu.

Babak III

PROLOG

Hari berikutnya, sewaktu istirahat pertama.

DIALOG

ORIENTASI

Agra : (Duduk tidak jauh dari Gendis) ”Dis, nama kamu kok bagus sih. mengeja nama Gendis itu gimana?”

KOMPLIKASI

Gendis : ”Apa sih, kamu mau mengganggu lagi, ya? Beraninya cuma sama anak perempuan.”

Agra : ”Aku kan cuma bertanya, mengeja nama Gendis itu gimana. Masak gitu aja marah.”

Gendis : ”Memangnya kenapa sih? (Curiga) Gendis ya mengejanya G-E-N-D-I-S dong!”

Agra : ”Haaa…kamu itu gimana sih Dis. Udah SMP kok belum bisa mengeja nama sendiri dengan benar. Gendis itu mengejanya G-E-M-B-U-L. Itu kayak pamannya Bobo, hahaha….”

Teman-teman Agra : (tertawa)

RESOLUSI

Gendis : ”Arga, kamu selalu begitu! Bisa nggak sih, sehari tanpa berbuat nakal? Lagi pula kamu cuma berani mengganggu anak perempuan. Dasar!” (Marah dan meninggalkan Agra).

Babak IV

PROLOG

Di perjalanan, hari sudah siang. Inka dan Gendis berjalan kaki pulang sekolah. Tiba-tiba di belakang mereka terdengar bunyi bel sepeda berdering-dering.

DIALOG

ORIENTASI

Agra : (Di atas sepeda) ”Hoi…minggir…minggir…. Pangeran Arga yang ganteng ini mau lewat. Rakyat jelata diharap minggir.”

Inka &Gendis : (Menoleh sebal)

KOMPLIKASI

Agra : (Tertawa-tawa dan…. gubrak terjatuh) ”Aduuuuh!”

Inka : ”Rasakan kamu! (Berteriak) Makanya kalau naik sepeda itu lihat depan.”

Gendis : “Iya! Makanya kalau sama anak perempuan jangan suka nakal. Sekarang kamu kena batunya.”

Agra : (Meringis kesakitan) ”Aduh…tolong, dong. Aku nggak bisa bangun nih?”

Inka : ”Apa-apaan ditolong. Dia kan suka menganggu kita kita. Biar tahu rasa sekarang. Lagi pula, paling dia cuma purapura. Nanti kita dikerjain lagi.”

Agra : ”Aduh…aku nggak pura-pura. Kakiku sakit sekali. (Merintih) Aku janji nggak akan ngerjain kalian lagi.”

Inka : (Menjadi merasa kasihan pada Agra) ”Ditolong yuk, Dis.”

Gendis : ”Tapi…”

RESOLUSI

Inka : ”Sudahlah, kita kan nggak boleh dendam sama orang lain. Bagaimanapun, Arga kan teman kita juga.”

Gendis : (Mengangguk dan mendekati Arga).

Inka : ”Apanya yang sakit, Ga?”

Agra : ”Aduh…kakiku sakit sekali. Aku nggak kuat berdiri nih.”

Inka : ”Gini aja Dis, kamu ke sekolah cari Pak Yan yang jaga sekolah. Pak Yan kan punya motor. Nanti Arga biar diantar

...

Pelajari lebih lanjut

Pada materi ini, kamu dapat belajar tentang teks drama:

brainly.co.id/tugas/10936409

Detil jawaban

Kelas: IX

Mata pelajaran: Bahasa Indonesia

Bab: Bab 10 - Drama

Kode kategori: 9.1.10

Kata kunci: teks, struktur, drama


14. 8.5 dm sama dengan berapa mm, lengkap dengan penjelasannya ya


Jawaban:

8,5 dm = 850 mm

8,5 dm x 100 (karena turun 2 langkah) = 850 mm

Jawaban:

8,5dm = 850 mm

Penjelasan dengan langkah-langkah:

karna dari dm ke mm itu turun 2 maka 8,5 × 100= 850mm


15. Jawab kegiatan 8.5,kelas 8


Jawaban:

Prolog = Pagi-pagi, suasana di kelas IX SMP Sambo Indah cukup ramai. Bermacam-macam

tingkah kegiatan mereka. Ada yang mengobrol, ada yang membaca buku. Ada pula yang keluar masuk kelas.

Orientasi =

Siang hari. Anak-anak SMP Sambo Indah pulang sekolah, Inka mendatangi Arga.

Hari berikutnya, sewaktu istirahat pertama.

Di perjalanan, hari sudah siang. Inka dan Gendis berjalan kaki pulang

sekolah. Tiba-tiba di belakang mereka terdengar bunyi bel sepeda berdering-dering.

Komplikasi =

Inka : ”Arga, kenapa sih kamu selalu usil? Kenapa kamu selalu mengejek

aku? Memangnya kamu suka kalau diejek?” (cemberut)

Agra : (Tertawa-tawa) ”Aduh…maaf deh! Kamu marah ya, In?”

Inka : ”Iya dong. habis…kamu nakal. Kamu memang sengaja mengejek

aku kan, biar anak-anak sekelas menertawakan aku.”

Agra : ”Wah…jangan marah dong, aku kan cuma bercanda. Eh, katanya

marah itu bisa menghambat pertumbuhan gigi, nanti kamu

giginya dua terus, hahaha…”

Agra : (Duduk tidak jauh dari Gendis) ”Dis, nama kamu kok

bagus sih. mengeja nama Gendis itu gimana?”

Gendis : ”Apa sih, kamu mau mengganggu lagi, ya? Beraninya cuma

sama anak perempuan.”

Agra : ”Aku kan cuma bertanya, mengeja nama Gendis itu gimana.Masak gitu aja marah.”

Gendis : ”Memangnya kenapa sih? (Curiga) Gendis ya mengejanya

G-E-N-D-I-S dong!”

Agra : ”Haaa…kamu itu gimana sih Dis. Udah SMP kok belum bisa mengeja nama sendiri dengan benar. Gendis itu mengejanya G-E-M-B-U-L. Itu kayak pamannya Bobo,

hahaha….”

Resolusi = (Bicara sendiri) ”Ternyata kalau aku nggak nakal, sahabatku

tambah banyak,” pikir Arga. ”Ternyata juga, punya banyak sahabat itu menyenangkan. Kalau mereka ulang tahun kan aku jadi sering ditraktir, hihihi….”

Epilog = Arga betul-betul menepati janjinya. Sejak kejadian itu, ia tak pernah mengganggu teman-temannya lagi. Arga pun jadi punya banyak sahabat, termasuk Inka dan Gendis. Mereka sering mengerjakan PR dan belajar bersama.

Kalau salah maaf:) #masihpemula:v


Video Terkait


Posting Komentar untuk "Kegiatan 8.5 Jelaskan Struktur Teks Drama Berikut Bersama Kelompokmu"